Minggu, 02 Oktober 2011

Mengagumi mu




Mengagumi mu, adalah sebuah seni bagiku

Mengagumi mu, adalah cobaan bagiku
Mengagumi mu, adalah kesabaran
Mengagumi mu, menguji keimananku pada Tuhanku
Mengagumi mu, membuat aku merasa berbeda
Mengagumi mu, membuat aku mengerti
Mengagumi mu, membuat aku bermimpi
Mengagumi mu, membuat aku belajar mengenai sebuah arti
Mengagumi mu, membuat aku tau kekuranganmu. Namun, tetap mengagumimu
Mengagumi mu, adalah oase bagiku, bukan hanya sekedar,  fatamorgana
Mengagumi mu, membuatku mempunyai sebuah alasan
Karena Mengagumi mu, membuatku mempunyai alasan, untuk tetap mengagumi mu.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Tuhanku..

Bicaralah padaku saat aku kesepian
Bisikkanlah dukunganMu bila aku dirundung kecemasan
Dengarkanlah suaraku bila aku jatuh
Sudilah menjadi bagiku penghiburan dalam perjalana
Tempat bernaung diwaktu panas
Tempat berteduh dikala hujan
Tongkat penuntun dikala kelelahan 
Dan penolong dalam bahaya
Semoga aku berhasil
Mencapai tujuanku
Sekarang, dan juga nanti
Pada akhir hidupku.

*diambil dari sebuah catatan saya, dengan keterangan;  novel_ Do’a peziarah menuju Santiago de Compostela*

Untuk Sahabat


Untuk Sahabat
Lupakah aku mengucapkan maaf?

Atau sekedar “terima kasih”
Untuk yang berarti dalam hidupku
Walau tak cukup banyak cerita untuk dikisahkan
Tapi terlalu banyak pemohonan untuk didoakan
Dan mimipi-mimpi tuk diwujudkan
Walau terbentang segala yang merintangi
Kau dan Aku, kita tetap Satu
Untuk Sahabat
Bila wujudku tak lagi nyata
Dan nafasku tak lagi bersamamu
Bila jasadku yang utuh telah melebur
Dan ragaku telah  hancur
Bila waktu terbatas sampai detik ini
Dan ruangku tak lagi sama denganmu
Ingatlah aku, sahabat
Kau dan Aku, kita tetap satu
Karena itu. Karena dengan itu
Kan kau lanjutkan hidupmu.
*diambil dari sebuah catatan dalam buku saya, dengan catatan yang tertinggal ; Lunna Vania*