Jumat, 30 September 2011

Mentari, peluk ia lagi..

Mentari.. cepatlah datang
Hapus hujan yang bergelayutan dimata indahnya
Aku tak sanggup melihat tetesan tetesan hujan itu jatuh


Mentari.. sinari ia kembali
Hapus mendung kelabu yang menutupi wajah baiknya
Karna melihatnya sedih, hanya membuat hatiku pilu


Mentari..  jika aku bisa menjadi pelangi
Aku akan mengusir hujan dan mendung itu, sebelum kau datang
Aku akan membelainya lembut, sebelum ia mendapatkan hangat mu lagi


Mentari..
Meski tak ku ucapkan, aku mengirimkan doa dan ayat-ayat  Tuhanku untuknya
Meski tak ku ucapkan, aku mengirimkan doa untuk menemaninya
Berharap Tuhan mendengar pintaku, untuk menghapus sedihnya
Meski semua tanpa alasan yang jelas
Karna alasan ku hanya satu, bertahun-tahun  tinggal dalam satu kata, membuat hal itu seperti telah bersatu dalam aliran darahku


Merasa sakit jika ia sakit
Merasa sedih jika ia sedih


Mentari.. cepatlah datang
Dekap ia kembali dalam hangat sinarmu lagi..

~sebuah tulisan untuk seorang yang kusayang yang sedang dirudung kesedihan~

Rabu, 07 September 2011

Surat untuk Tuhan..

Tuhan..
Jika  boleh aku meminta, bolehkah aku meminta dia untukku?
Jika dulu ia  bukan jodoh yang Kau tuliskan untukku, bolehkah aku bersikeras meminta Engkau merubahnya untukku?

Tuhan..
Jika amalanku didunia, tak cukup untuk membuatku masuk ke surgamu bersama-sama dengannya, maukah Engkau menjaga kesetiaannya untuk ku?

Tuhan..
Jika boleh aku meminta, bolehkah aku meminta agar Kau tidak mengambil orang-orang yang kusayangi?
Jika Kau memang ingin mengambil orang-orang yang kusayangi, bolehkah aku bersikeras meminta Engkau mengambilku lebih dahulu?

Tuhan..
Jika amalanku didunia tak cukup untuk membuatku masuk kesurgamu bersama-sama orang yang kusayangi, maukah Engkau  menjaga tempatku disisi mereka?

Tuhan..
Jika Engkau memberiku umur yang panjang, bolehkah aku meminta Engkau menjaga ku selalu dalam kasih-Mu kemanapun aku melangkah?
Jika Engkau memberiku umur yang pendek, bolehkah aku meminta Engkau untuk jangan pernah melupakan  aku?

Tuhan..
Jika jalan hidup yang kutempuh harus melalui jalan yang penuh kerikil, bolehkah aku meminta Mu untuk menjaga disampingku agar aku tidak terjatuh?
Jika jalan hidup yang kutempuh harus melalui jalan yang licin serupa dataran es, bolehkah aku memintamu memegangku agar aku tidak tergelincir?

Tuhan.. 
Jangan pernah meninggalkan aku sendiri, meskipun aku hanya terus meminta kepada-Mu..

Tuhan..
Jangan pernah meninggalkan aku sendiri, meskipun aku sedang menutup mata..